Judul Film : Mama (2013)
Sutradara : Andres Muschietti
Bintang : Jessica Chastain,
Nikolaj Coster-Waldau, Megan Charpentier, Morgan McGarry, Isabelle
Nélisse, Maya Dawe, Sierra Dawe, Daniel Kash
Rated : **
Alkisah pada 2008 depresi ekonomi membuat
seorang pria di Amerika membunuh rekan bisnis dan istrinya. Kemudian
dia nekat membawa kabur dua orang putrinya, Victoria berumur 3 tahun dan
Lily berumur sekitar setahun dengan mobilnya. Di tengah perjalanan
mobilnya mengalami kecelakaan dan terperosok di tengah hutan. Sang Ayah
membawa kedua putrinya ke sebuah pondok yang terbengkalai dan berniat
membunuh mereka. Sebelum niat itu terlaksana “sesuatu” menyergap ayah
yang stress dan tidak bertanggungjawab ini .
Secara resmi mereka hilang. Sampai lima
tahun kemudian dua orang penjelajah hutan menemukan mobil yang
terperosok dan menelusuri jejak hingga pondok. Yang mereka temukan dua
mahluk kecil sepintas mirip hewan liar. Ternyata mereka adalah Victoria
dan Lily.
Gagasan awal cerita yang menarik
mengingatkan saya pada cerita anak yang dipelihara oleh serigala.
Tentunya sudah terbayang teka-teki dalam film ini siapakah yang
memelihara mereka atau paling tidak apa yang membuat mereka bisa
bertahan hidup. Sampai di sini Mama yang disutradarai Andes
Muschietti sudah memikat. Tim peneliti dari sebuah institut
menyimpulkan mereka bisa bertahan karena “menciptakan” malaikat
pelindung yang mereka sebut Mama. Suatu hal yang logis karena bagaimana
pun juga manusia adalah”hewan” yang punya mekanisme bertahan hidup
sendiri. Mereka hanya dinilai mengalami perubahan perilaku karena tidak
adanya interaksi sosial dan mengalami stress.
Di lain pihak Lukas (Nikolaj Coster-Waldau)
saudara ayahnya dibantu kekasihnya Anabel (Jessica Chastain)
mengadopsi mereka dan mencoba memperbaiki kondisi kejiwaaan kedua
keponakannya ini. Sang Kakak Victoria (Megan Charpentier) lebih mudah
beradaptasi karena pernah mengalami “sosialisasi manusia” sebelumnya
lewat pemberian kacamata, tetapi tidak demikian dengan Sang Adik, Lily
(Isabelle Nelisse) yang selalu tidur di bawah kolong ranjang kakaknya.
Pelan-pelan misteri terbuka bahwa “sesuatu”
yang selama ini membuat kedua kakak-beradik itu
bertahan hidup tidak mau
melepaskan keduanya begitu saja. Bahkan mengancam jiwa Lukas dan
Anabel. Penyelidikan Anabel dan Lukas menemukan bahwa sesuatu itu
berhubungan dengan kejadian yang mengerikan sekitar pondok itu pada abad
ke 19. Sesuatu yang berhubungan dengan seorang perempuan yang
kehilangan bayinya dan ingin mencari anak pengganti. Cerita pun menukik
menuju klimaksnya pertempuran merebut kedua adik kakak ini antara
sesuatu dengan Lukas dan Anabel.
Sekalipun hanya bertindak sebagai Eksekutif Produser tetap saja Guillermo Del Toro memberikan ciri khas bagi Mama. Pertama, tampaknya sineas kelahiran Guadalaraja,Meksiko, 9 Oktober 1964 ini memberikan nuansa horror klasik 1970-an ala The Exorcist
(1973) yang menampilkan kengerian lewat kegelapan, bayangan dalam
cahaya temaram yang mulanya tak jelas namun di akhir cerita tampak utuh.
Umumnya plotnya menukik ke klimaks di akhir cerita.
Sejumlah film yang melibatkan Del Toro, seperti Don’t Be Afraid The Dark (2010), Pan’s Labyrinth (2006), Los Ojos de Julia (2010), The Devil’s Backbone
(2001) nuasanya nyaris serupa. Ciri lain ialah Del Toro memasukan
unsur seperti dongeng dan sejarah –sebetulnya juga cara membuka misteri
ala film horror klasik- hingga membuat plot begitu kuat. Hingga
kemunculan sesuatu yang mengerikan itu mempunyai hubungan sebab akibat.
Catatan terakhir untuk Mama, dalam
cerita Lukas digambarkan sempat koma, begitu juga dengan psikolog anak
dr.dreyfuss (Daniel Kash) yang cerewet tetapi sebetulnya bermaksud baik
mengalami nasib buruk membuat praktis setengah film merupakan
pertarungan para perempuan.Tepatnya pertarungan para ibu, esksistensi
para ibu. Kharakter Anabel yang bergaya punk rock, tetapi diam-diam
punya naluri keibuan juga hal yang memikat. Sayangnya penampilan
sesuatu yang gerakannya masih terpengaruh horror Jepang sebetulnya
sedikit ketidakkonsistenan dari pakem Del Torro. Begitu juga lemari
pakaian tempat bersembunyi “sesuatu menakutkan itu” bukan hal yang
baru.
femi punya filemnya???
BalasHapuswwiie... serem dag tapi penasaran ee
BalasHapuspunya.. nanti copas aja.. :D
BalasHapus